Jumat, 17 April 2015

PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA TUBUH PASCA MELAHIRKAN



a.          Pasca melahirkan banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada tubuh seorang wanita. Yang jelas tentunya adalah perut yang semula mengembang cukup besar kini tampak mulai mengecil. Namun banyak juga wanita merasa tubuhnya masih serasa seperti hamil meskipun sudah melahirkan, ya memang butuh banyak waktu yang diperlukan tubuh untuk kembali menyesuaikan bentuk tubuhnya ke kondisi semula, dan perlu diingat bahwa 9 bulan kehamilan adalah waktu yang cukup lama, sehingga perlu beberapa bulan sejak melahirkan bagi tubuh untuk kembali ke bentuk semula.
b.         Perubahan Emosional
Pada minggu-minggu pertama pasca melahirkan, 70% hingga 80% wanita mengalami suatu tingkat perubahan emosional yang biasa disebut “baby blues” atau dengan kata lain rasa sedih pasca melahirkan. Baby Blues disebabkan oleh perpaduan antara keletihan, kegelisahan dan perubahan tingkat hormon pada tubuh wanita pasca melahirkan. Gejala baby blues dapat terlihat ketika seorang wanita yang habis melahirkan sering merasa sedih dan menangis, kurangnya rasa keibuan yang muncul, sering gelisah dan resah serta seringnya dihantui ketakutan akan tanggung jawab yang harus dipikul terhadap bayi yang baru saja dilahirkan. Rasa cemas akan kekhawatiran tidak mampunya dirinya menjadi seorang ibu yang baik bagi anaknya, khawatir akan masa depan anaknya juga merupakan pertanda seorang wanita mengalami baby blues.Semua perasaan tersebut adalah wajar, walapun kadang serasa menakutkan, namun perasaan tersebut hanyalah sementara dan akan menghilang dengan sendirinya. Perbanyaklah istirahat dan carilah dukungan khususnya dari suami anda tentang kondisi ini. Jangan biarkan perasaan di atas terus dibiarkan berlarut-larut, jika hal ini dibiarkan maka seorang wanita akan masuk ke dalam tahap depresi berikutnya yang disebut depresi postpartum. Jika kondisi ini terjadi, maka penanganan haruslah dilakukan oleh psikiater dan ahli psikologi.

c.       Tekanan darah
Meningkat selama kontraksi disertai peningkatan sistolik rata-rata 15 (10-20) mmHg
dan diastolik rata-rata 5-10 mmHg. Pada waktu-waktu di antara kontraksi, tekanan darah kembali ke tingkat sebelum persalinan. Dengan mengubah posisi tubuh dari telentang ke ke posisi miring, perubahan tekanan darah selama kontraksi dapat dihindari. Untuk memastikan tekanan darah yang sebenarnya, pastikan mengeceknya dengan baik pada interval antar kontraksi, lebih baik dengan posisi ibu berbaring miring.Nyeri, rasa takut dan kekhawatiran dapat semakin meningkatkan tekanan darah. Apabila seorang wanita merasa sangat takut dan khawatir pertimbangkan
kemungkinan bahwa rasa takutnya (bukan karena pre-eklamsi) menyebabkan
peningkatan tekanan darah.
d.      Metabolisme
Selama persalinan, metabolisme karbohidrat baik aerob maupun anaerob meningkat dengan kecepatan tetap. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh ansietas dan aktivitas otot rangka. Peningkatan aktivitas metabolik terlihat dari peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan, curah jantung, dan cairan yang hilang.
Peningkatan curah jantung dan cairan yang hilang mempengaruhi fungsi ginjal dan perlu mendapat perhatian serta ditindaklanjuti guna mencagah terjadinya dehidrasi.
e.       Suhu
Sedikit meningkat selama persalinan, tertinggi selama dan segera setelah melahirkan. Peningkatan suhu tubuh yang normal ialah peningkatan suhu yang tidah lebih dari 0,5sampai 1 derajat Celcius.
Peningkatan suhu sedikit adalah normal. Namun, bila persalinan berlangsung lebih lama, peningkatan suhu dapat mengindikasikan dehidrasi, dan parameter lain harus di cek. Begitu pula pada kasus ketuban pecah dini, peningkatan suhu dapat mengindikasikan infeksi dan tidak dapat dianggap normal pada keadaan ini.
f.       Denyut Nadi (frekuensi jantung)
Frekuensi denyut nadi di antara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode menjelang persalinan. Hal ini mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi. Penurunan denyut nadi yang mencolok selama puncak kontraksi uterus tidak akan terjadi jika wanita berada pada posisi miring, bukan telentang. Sedikitpeningkatan frekuensi nadi dianggap normal.
g.      Pernafasan
Sedikit peningkatan frekuensi pernapasan masih normal selama persalinan dan mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi. Sulit untuk memperoleh temuan yang akurat dalam hal pernafasankarena frekuensi dan irama pernafasan dipengaruhi oleh rasa senang, nyeri, rasa takut dan penggunaan teknik pernafasan. Amati pernafasan wanita danbantu ia mengendalikannya untuk menghindari hiperventilasi yang panjang, yang ditandai oleh rasa kesemutan pada ekstremitas dan perasaan pusing.
h.      Perubahan pada Ginjal
Poliuria sering terjadi selama persalinan. Kondisi ini dapat diakibatkan peningkatan lebih lanjut curah jantung selama persalinan dan kemungkinan peningkatan laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal. Poliuria menjadi kurang jelas pada posisi telentang karena posisi ini membuat aliran urine berkurang selama kehamilan.
Kandung kemih harus sering dievaluasi (setiap 2 jam) untuk mengetahui adanya distensi, untuk mencegah (1) obstruksi persalinan akibat kandung kemih yang penuh, yang akan mencegah penurunan bagian presentasi janin. Dan (2) trauma pada kandung kemih akibat penekanan yang lama, yang akan menyebabkan hipotonia kandung kemih dan retensi urine selama periode pascapartum awal.
i.        Perubahan pada Saluran Cerna
Motilitas dan absorpsi lambung terhaadap makanan padat jauh berkurang. Apabila kondisi ini diperburuk oleh penurunan lebih lanjut sekresi asam lambung selama persalinan, maka saluran cerna bekerja dengan lambat sehingga waktu pengosongan lambung menjadi lebih lama. Makanan yang dikonsumsi selama periode menjelang persalinan atau fase prodromal atau fase laten persalinan cenderung akan tetap berada dalam lambung selama persalinan. Lambung yang penuh dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan penderitaan umum selama masa transisi. Oleh karena itu, wanita harus dianjurkan untuk tidak makan dalam porsi besar atau minum berlebihan. Tetapi makan dan minum sedikit demi sedikit berguna mempertahankan energi dan hidrasi. Perubahan pada saluran cerna kemungkinan timbul sebagai respons terhadap salah satu atau kombinasi faktor-faktor berikut: kontraksi uterus, nyeri, rasa takut dan khawatir, obat atau komplikasi.
j.        Perubahan Hematologi
Hemoglobin meningkat rata-rata 1,2 gm/100ml selama persalinan dan kembali ke kadar sebelum persalinan pada hari pertama paca partum jika tidak ada kehilangan darah yang abnormal.

Ada juga perubahan lain pada masa setelah persalinan, seperti:
Rambut Rontok
Beberapa minggu setelah melahirkan, Anda mulai kehilangan sebagian besar rambut. Rata-rata perempuan yang baru melahirkan kehilangan 100 helai rambut sehari. Kondisi ini berbanding dengan masa kehamilan yang tidak begitu merontokkan rambut Anda karena kerja hormon tidak terlalu liar. Pasca melahirkan, tubuh Anda akan mengimbangi jurmlah hormon dan berakibat pada kehilangan rambut selama enam bulan setelah melahirkan. Tapi jangan khawatir, jika hormon sudah seimbang pertumbuhan rambut Anda akan kembali normal.
Warna Kulit Berubah
Perempuan yang berjerawat parah selama hamil bisa melihat kulit mereka bersih setelah melahirkan. Perempuan pasca melahirkan juga akan mengalami ruam merah di sekitar mulut dan dagu atau mengalami kulit kering. Namun tidak perlu khawatir, kedua kondisi ini akan hilang dalam beberapa minggu.
Payudara Berubah
Payudara Anda mungkin akan memerah, bengkak, sakit, dan membesar karena produksi ASI meningkat setelah melahirkan. Pembengkakan ini akan mereda, dalam waktu tiga sampai empat hari (atau sampai Anda berhenti menyusui).Payudara Anda mungkin juga akan mulai kendur akibat kulit meregang. Anda juga mungkin mengalami kebocoran ASI selama beberapa minggu jika Anda tidak menyusui.
Perut Berubah
Tepat setelah melahirkan, rahim masih mengeras dan bulat (berat sekitar 1,1 kg). Setelah 6 minggu, beratnya hanya 2 ons dan tidak lagi berasa sakit. Garis coklat atau kehitaman di tengah perut juga akan hilang. Tapi, sayangnya, bekas perut mengembang tidak akan hilang dalam waktu dekat. Bekas perut mengembang cenderung memerah namun akan menjadi warna perak dan akhirnya akan menyatu dengan warna kulit Anda. Perempuan yang selalu menjaga kekuatan otot perutnya juga akan mengendut setelah melahirkan. Latihlah perut dengan melakukan sit-up. Jika rutin Anda bisa mendapatkan perut yang datar seperti dulu.
Nyeri Punggung
Karena membutuhkan waktu untuk memulihkan otot perut tubuh Anda meletakkan berat badan ekstra pada otot-otot punggung. Hal ini dapat mengakibatkan sakit punggung sampai otot perut kembali normal. Seorang ibu juga mengalami nyeri punggung selama masa kehamilan karena postur tubuh mereka kurang ideal. Umumnya nyeri punggung ini terjadi selama enam minggu pertama setelah melahirkan.
Infeksi Saluran Kemih dan Sembelit
Tanpa adanya bayi yang menekan kandung kemih, Anda tidak lagi buang air kecil sesering seperti saat hamil. Tapi tekanan pada uretra selama persalinan dapat membuat susah kencing. Seorang ibu baru juga dapat menderita inkontinensia atau infeksi saluran kemih, yang dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil. Sembelit mungkin akan terjadi, setelah Anda melahirkan. Episiotomi atau wasir dapat membuat gerakan usus menjadi sakit. Banyak mengonsumsi serat, minum banyak air, susu, dan jus dapat membantu meringankan rasa sakit.
Vagina Terasa Sakit
Vagina mungkin akan merengang setelah persalinan. Mengompresnya dengan air dingin setelah melahirkan dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman. Tak lama setelah melahirkan, Anda akan mengalami keputihan dan banyak darah mengalir. Itu adalah sisa dari dinding rahim karena kehamilan Anda. Ini disebut lokhia dan dapat berlangsung selama beberapa minggu. Anda sudah bisa berhubungan seks lagi sekitar tiga sampai empat minggu setelah melahirkan. Jika Anda menyusui vagina Anda akan kekeringan dan dapat membuat hubungan seksual tidak nyaman. Mencari pelumas yang larut dalam air vagina untuk meringankan rasa sakit. Jika Anda tidak menyusui, masa menstruasi Anda akan kembali sekitar tujuh sampai sembilan minggu. Jika menyusui, menstruasi tidak terjadi selama beberapa bulan - atau mungkin tidak datang sampai Anda berhenti menyusui.
Pembengkakan Kaki dan Varises
Bengkak di kaki yang terjadi selama kehamilan berkurang setelah Anda melahirkan. Berjalan dapat memercepat pengurangan bengkak. varises mungkin akan terjadi seiring dengan penurunan berat badan pasca melahirkan, tetapi varises tidak pernah hilang sepenuhnya.
Berkeringat
Anda akan mulai mengalami keringat berlebih di malam hari setelah melahirkan. Ini terjadi karena tubuh Anda perlu menyingkirkan semua cairan yang terakumulasi selama masa kehamilan. Beberapa ibu baru bilang mereka merasa lebih energik daripada sebelum hamil. Kapasitas energi perempuan meningkat hingga 20 persen dalam enam minggu pertama setelah melahirkan. Sementara perempuan lain mengatakan kelelahan setelah melahirkan, merawat bayi baru lahir, membuat mereka malah merasa lesu dan murung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar